Program Belajar SBIC

Program Belajar Sanggar Belajar Insan Cemerlang terdiri dari program bimbel dan program reguler.

Privat SBIC

Membantu seorang peserta didik dalam memahami pelajaran dengan guru-guru yang bermutu.

Semi Privat SBIC

Membantu sekelompok peserta didik dalam memahami pelajaran dengan guru-guru yang bermutu.

Web SBIC

All about SBIC, info pendidikan, tips-tips belajar, artikel-artikel menarik, etc.

SBIC.Net

Warnet SBIC menjual berbagai voucher elektrik pulsa, pembayaran PLN dan listrik serta menjual voucher game online.

Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Mei 2013

Kisi-Kisi UAS Matematika Kelas X

Jumat, 03 Mei 2013

Kamis, 21 Maret 2013

Kisi-kisi UTS Matematika Kelas X Semester Genap

Kisi-kisi UTS Matematika Kelas X Semester Genap
Download di http://adf.ly/LIcSz
-->
pasword winrar : smaalkamal

Kamis, 21 Februari 2013

Termos


Seorang anak memperhatikan ibunya yang sedang menuang air mendidih ke sebuah wadah. Terlihat kepulan asap yang mengiringi aliran air panas itu ke tempat yang ia belum paham.
"Apa itu, Bu?" tanyanya sesaat kemudian. Sang ibu menoleh perlahan sambil tangannya memegang kuat ceret berisi air panas yang masih terus mengalir ke tempat baru itu. "Oh, ini. Termos, Nak!" jawabnya singkat. Ia pun menuntaskan kegiatannya. Sebagian air panas dituang ke termos, dan sisanya masih berada di ceret.
"Kenapa dituang ke termos, Bu?" sang anak terus memperlihatkan rasa ingin tahunya. Ia tidak peduli kalau ibunya masih sibuk menutup dan memindahkan termos ke tempat semula. Setelah itu, sang ibu pun menoleh ke buah hatinya.
"Anakku. Termos itu tempat menyimpan air supaya tetap hangat," jawab sang ibu sambil senyum ke arah sang anak. "Sore nanti, kamu akan lihat kegunaannya," tambah sang ibu sambil membelai rambut si anak yang masih balita itu. Si anak pun mulai penasaran.
Akhirnya, sore pun datang. Dan, bocah yang selalu ingin tahu itu pun mendapatkan pelajaran baru dari ibunya. "Sini, Nak!" ucap sang ibu sambil menuangkan air dari termos ke gelas. "Apa yang kamu lihat, sayang?" tanya sang ibu seraya menatap wajah buah hatinya penuh bijaksana. "Airnya masih hangat, kan!" Sang anak pun mengangguk.
Pikirannya pun mengikuti gerak langkah ibunya yang kemudian menuangkan air dari ceret ke gelas yang lain. "Dan ini, coba kamu perhatikan. Air di ceret sudah tidak hangat lagi. Padahal, sumbernya sama-sama dari air yang tadi ibu masak," tutur sang ibu kemudian.
"Aneh ya, Bu?" respon si anak kemudian. "Anakku. Wadah termos terdiri dari kaca yang saling memantul. Dan dalam termos pun kedap udara. Itulah di antaranya, kenapa air dalam termos bisa tetap hangat!" jelas sang ibu seraya menatap buah hatinya yang mengangguk perlahan. *** Dalam diri manusia ada jiwa yang sangat menentukan seperti apa keadaan perilaku mereka. Jiwa yang terhangatkan oleh cahaya keimanan akan membangkitkan kesegaran optimisme, kesabaran, dan keikhlasan. Seorang mukmin mesti pandai-pandai menjaga kelanggengan kehangatan itu dalam sebuah termos jiwa. Di situlah, kehangatan tersimpan baik dalam pantulan cermin hati yang bersih dan suasana yang kedap dari segala kotoran. Dan, kehangatan jiwa pun akan terus terjaga.
Jangan biasakan jiwa yang semula hangat hanya tersimpan begitu saja dalam ceret yang terbuka. Karena kehangatan itu akan segera menguap bersama hembusan angin lingkungan yang tidak tentu arah.
Sayangnya, si empunya jiwa kerap tak sadar, kalau jiwa yang beberapa saat lalu masih hangat, ternyata sudah dingin. Bahkan mungkin sudah tercemar. 

Kamis, 14 Februari 2013

Tempat Asik untuk Belajar?

Belajar lagi..... Belajar lagi.... rasanya gimana gitu??? eits...eits..eits... ko ngeluh si? inget loh belajar itukan memang separuh dari hidup kita........ ko bisa?? yap karena setiap kali kita bersosialisasi secara tidak sadar kita sudah belajar loh. Lalu apakah belajar memerlukan tempat yang asik dan nyaman? pasti jawabannya adalah iya... benar kan??? yuk kita coba share tentang tempat asik untuk belajar.


Tempat belajar yang asik dan nyaman itu ternyata ada di sekitar kita loh, coba deh lihat disekeliling kita. Apa yang kita lihat? bisakah menjadi tempat belajar yang asik? lalu kalau tidak bisa kenapa? pasti karena tidak nyaman ya? atau ga mood? hehehehe... ternyata tempat itu bisa asik atau tidak itu tergantung dengan fikiran kita loh, karena jika fikiran kita sedang mengatakan "tempat itu tidak asik untuk belajar" maka sebagus apapun tempat itu maka akan tidak asiklah tempat itu untuk belajar. Sebaliknya juga begitu. Lalu tempat apa saja yang bisa kita jadikan tempat yang asik?  dibawah ini adalah salah satunya.

1. Kamar Tidur
Nah kamar tidur kita juga bisa ko menjadi tempat belajar yang asik, kita dapat belajar di tempat tidur, lantai ataupun di meja belajar. Pernahkah mencoba membiarkan buku-buku pelajaran kita memenuhi tempat tidur kia?? wah pasti asik tuh, kita bisa menikmati sensasi "berantakkanya".

2. Ruang Tamu
Sambil belajar sambil ditemani keluarga, hmm... ini juga bisa menjadi tempat belajar yang asik dan tentunya akan ada canda tawa dengan keluarga.

3. Ruang Makan
Tempat ini sepertinya akan bisa jadi tempat favorit bagi kita-kita yang suka ngemil. wah asiknya belajar sambil ngemil, tapi ingat yah.. jangan lupa untuk minum. :)

4. Taman
Nah disini nih kita bakal dapat sensasi yang berbeda, disini kita bisa sambil menikmati pemandangan yang serba hijau.

5. Cafe
Tempat yang paling cocok untuk kita-kita yang suka mencari wifi gratisan nih, sambil belajar sambil update status or pun browsing yang lain.

Nah masih banyak lagi teman, tempat yang bisa kita jadikan tempat belajar yang Asik... so, dimana tempat belajar yang Asik buat kamu??

Rabu, 13 Februari 2013

Kiat Sukses Ujian Nasional (UN) 2013



Bulan ini bulan apa ya? wah... sebentar lagi mau ujian nasional nih.... duh gimana donk!?!?

Apakah kamu termasuk yang di atas? wah-wah inget loh Ujian Nasional 2013 sebentar lagi... kamu sudah siap brapa persen?.. sekarang kita coba berbagi yuk, kiat-kiat apa saja untuk sukses Ujian Nasional 2013? yuk kita bahasa :

1. Penguasaan Materi
Hmm... sepertinya kalau sudah bulan februari ini belajar sudah tidak efektif lagi kan? nah coba kita merenung sejenak, sudah sedalam apa ya materi Ujian Nasional 2013 ini saya kuasai? pastinya cuma diri kita nih yang bisa menjawabnya. Nah, kalo memang merasa kurang, sekarang kita coba ambil SKL masing-masing pelajaran yang di UN kan. kita coba kuasai satu persatu SKL yang ada. Bisa dengan membaca ataupun langsung berlatih mengunakan buku-buku seri latihan Ujian Nasional.
Penguasaan materi pun kita bisa cek dengan hasil-hasil Try Out Ujian Nasional kita. Dapat berapa ya Try Out Ujian Nasional yang lalu? Sudahkah kita bisa mengerjakannya semua? Nah, dari sana kita bisa mereview kembali materi-materi yang belum kita kuasai.

2. Kesiapan Mental
kalo yang satu ini..ni... kita harus merubah cara berfikir kita. Ko cara berfikir? Yap, selama ini kita hanya dibayang-bayangi ketakutan tentang gagalnya kita di Ujian Nasional 2013 maka dari itu MULAI SEKARANG kita coba berfikir untuk memberikan yang terbaik di Ujian Nasional 2013 ini, ingat loh... Kelulusan itu kan bukan hanya dengan Nilai UJIAN NASIONAL, tetapi ada nilai rapor dan juga nilai-nilai ujian sekolah.Yuk kita terus katakan "Saya yakin saya LULUS dengan NILAI TERBAIK dan mendapatkan sekolah pilihan saya".

3. Kesehatan.
bicara tentang kesehatan, kita harus senantiasa menjaganya nih. Jangan sampai kita terus menerus belajar hingga lupa dengan istirahat dan makan minum yang bergizi. Sayang loh.... kalo penguasaan materi sudah 100% terus mental juga sudah siap banget eh kesehatan kita malah buruk maka kita tidak akan konsen mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Yuk kita jaga kesehatan kita dengan mekonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

4. Do'a
Setelah semua yang kita lakukan, nah disinilah kita tinggal pasrah dan berdoa agar kita dapat LULUS dan mendapatkan sekolah PILIHAN.

sampai sini dulu yah kita sharingnya... lain kali kita sharing dengan tema yang berbeda... :)

Jumat, 12 Oktober 2012

Tips Sukses Ujian AKhir Semester ( UAS )

wah leganya setelah melewati Ujian Tengah Semester ( UTS / MID ), semoga bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Tapi teman-teman jangan lega sampai disini dulu ya, karena Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) kan masih menanti. Wah baru saja selesai UTS masa mo mikirin buat UAS?? kan pusing...... ( mungkin sebagian orang akan bilang seperti itu ) tapi ingat kesuksesan kita untuk menjadi bintang kelas or juara kelas ga cuma pas UTS aja looh.. tapi ketika UAS pun kita harus lebih maksimal, mau tau tips untuk sukses UTS dan UAS ? yuk kita simak dibawah ini... :)
UAS merupakan Ujian Akhir Sekolah yang akan menentukan kita sebagai pelajar berhak naik kelas or tidak, dalam UAS pun menentukan kita berhak menjadi juara kelas or tidak.
lalu bagaimana untuk berhasil mendapatkan itu semua?

1. Gaya Belajar
Lohhh kenapa gaya belajar??? yap, gaya belajar itu sangat membantuk kita untuk dapat memahami pelajaran, ko bisa??? gaya belajar setiap orang berbeda artinya setiap orang memiliki kenyaman tersendiri untuk memahami pelajaran. Nah dengan kenyamanan itu kita bisa menikmati pelajaran sehingga kita dapat maksimal menyerap pelajaran. Kalau begitu gaya belajar apa yang membuat kamu merasa nyaman?
2. Fokus
Kalo kita membayangkan ada guru yang sedang menjelaskan pasti terasa bete, tapi perlu diketahui ternyata banyak soal-soal UTS or UAS yang tidak ada di buku lks maupun di buku paket, lalu ada dimana jawaban tersebut? jawaban tersebut ada di penjelasan guru. Nah ketika guru sedang menjelaskan usahakan untuk tetap fokus, kenapa? agar informasi yang diberikan dari guru dapat kita serap dengan maksimal, so yuk kita tetap fokus ketika guru sedang menjelaskan.
3. Mengulang
Yap mengulang itu adalah inti dari belajar, ko bisa?? yah tentu bisa. Kita lihat saja seorang anak kecil yang selalu mengulang untuk mencoba berdiri dan berjalan, apakah berhasil? begitu juga dengan belajar, tapi kan terkadang malas or ga sempat, bagaimana? kita bisa mencoba sega strategi, mulai dari belajar kelompok hingga mengikuti bimbingan belajar agar kita memiliki teman yang bisa berbagi semangat untuk mengulang.

bagaimana tipsnya masih kurang?? yuk kita tetap simak terus tips untuk sukses UAS di web ini :).

Rabu, 19 September 2012

Tips Menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS)



Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan tips (berdasarkan pengalaman) dalam menghadapi ujian tengah semester
Berikut tipsnya :
-->
  1. Siapkan diri sebaik mungkin, Badan harus dalam kondisi fit karena sangat menunjang dalam kerja otak. Bayangkan jika kita sedang sakit, pastinya kerja lotak kita agak terganggu.
  2. Ingatalahkata-kata ini KEJUJURAN BUKAN SEGALANYA TAPI KEJUJURAN ADALAH AWAL SEGALANYA.
  3. Belajarlah meluangkan waktu untu membaca, jangan membaca hanya saat akan  ujian saja(wayangan). Banyak membaca akan memperluas cakrawala dan ttentu saja membuat kita lebih siap.
  4. Berusahalah dengan sungguh-sungguh belajarlah dengan cerdas tapi belajar keras juga mutlak di butuhkan.
  5. Restu orang tua dan doa sangatlah penting, maka jangan lupa selalu ingat Kepada Sang Pencipta,

Selasa, 28 Agustus 2012

Gaya Belajar yang Efektif, yang mana gayamu??


Setiap individu pasti mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Dan banyak sekali gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, berikut adalah tujuh gaya belajar yang mungkin bisa anda ikuti, khususnya bagi yang belum menemukan cara belajar yang efektif.

1.      Bermain dengan kata.
Gaya ini bisa di mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.

2.      Bermain dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermain dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil yang paling akhirnya atau kesimpulan.

3.      Bermain dengan gambar.
Anda sementar orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu. Jika Anda termasuk kelompok ini, tak salah bila Anda mencoba mengikutinya.

4.      Bermain dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara menginat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimanalagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.

5.      Bermain dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.

6.      Bermain dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.

7.      Bermain dengan Kesendirian.
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi.

Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya.

Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.

Selamat mencoba,
success is my right


Oleh : ofa ragil boy 

Sabtu, 25 Agustus 2012

Asiknya Punya Jadwal Belajar

Belajar mungkin salah satu kewajiban manusia yang paling abadi, sejak masih bayi hingga sudah tua, manusia akan terus belajar untuk menambah pengetahuan mereka. Begitu pun dengan saya, sampai hari ini saya masih menyisakan 'hutang belajar' setidaknya hingga 2 tahun ke depan di bangku sekolah menengah atas.

Bedanya dengan tahun lalu, untuk tahun ini topik yang akan saya pelajari lebih khusus yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Yap, saya memilih masuk jurusan IPA. Awalnya, saya masih bimbang mau mengambil jurusan IPA, IPS atau Bahasa. Tapi, setelah konsultasi sana-sini dan berpikir ini-itu. Akhirnya, pilihan jatuh pada IPA. 

Tahun ini, saya punya target setidaknya bisa masuk 20 besar di kelas (100 besar di sekolah) saya. Target ini terlalu rendah? Rasanya tidak. Kelas saya hanya terdiri dari 32 orang dimana semuanya ada orang pandai. Karena itulah, saya memasang target yang mungkin diraih. Singkatnya "Saya bukan pesimis, tapi berusaha realistis".

Oke, untuk meraih target itu. Saya menerapkan salah satu 'ajaran' dari teori belajar efektif. Yaitu membuat jadwal belajar, bukan jadwal pelajaran di sekolah. Tapi, jadwal belajar di luar jam sekolah.


Cara membuat jadwal belajar saya kira-kira seperti berikut :

Pulang Sekolah / Sesi 1

Belajar pertama dimulai 1 jam 15 menit setelah saya pulang dari sekolah, jadi waktu dari pulang sekolah hingga mulai belajar digunakan untuk makan siang, beristirahat dan membuat pikiran tenang lagi. 

Waktu belajar di jam pertama ini hanyalah 50 menit (nanti dijelaskan mengapa), saya gunakan untuk mengulas kembali apa yang sudah didapatkan di sekolah. Kalau ada tugas/PR yang cukup mudah dikerjakan, bisa juga dikerjakan pada jam ini. Lalu, beristirahat selama 20 menit. 

Istirahat ini sangat penting, selain untuk mengembalikan stamina juga untuk menenangkan pikiran. Siapa yang bisa belajar dengan baik kalau pikirannya sudah ruwet. Oh ya, batas belajar adalah 55 menit. Karena itu adalah batas maksimal dari kejenuhan pikiran, kalau lebih dari itu, apa yang ditangkap oleh otak akan berkurang. Jadi, belajar tidak akan efektif lagi.

Sesi 2

Jam belajar berikutnya digunakan untuk mengerjakan tugas dan PR yang bisa dikerjakan. Jam ini juga bisa digunakan untuk melatih daya ingat tentang suatu materi atau pun mengulang kembali materi yang kurang dipahami. Kalau ikut bimbel, masukan saja pada jam belajar ini. 

Setelah melalui 2 jam belajar, waktunya istirahat yang agak panjang. Sekitar 1.30 - 2 jam. Bisa digunakan untuk nonton tv, olahraga, main game, makan, mandi atau chatting dengan teman.

Menjelang tidur / Sesi 3

Jam belajar terakhir adalah saat hari menjelang malam, sekitar pukul 7-8 malam. Bisa digunakan untuk mengerjakan PR yang belum sempat dikerjakan, membaca materi yang akan diajarkan besok, mempersiapkan diri untuk ulangan atau sekedar membaca. Pokoknya, jam ini adalah belajar yang paling santai.

Weekend Time

Bagaimana dengan weekend?? Ehm... saya sendiri kebetulan mengikuti bimbingan belajar selama weekend, jadi masih terus belajar. Sepulang dari bimbel pun saya masih sempat mengulas apa yang didapat di bimbel. 

Puncaknya, bagaimana dengan hari minggu?? Saya juga manusia yang butuh liburan. Jadi, saya gunakan hari minggu untuk berlibur kecuali ada PR/tugas/ulangan yang sangat penting. Maka, saya gunakan jadwal belajar biasa. Kalau tidak ada, biasanya saya belajar jika hari sudah menjelang malam. 

Jumat, 01 Juni 2012

Gali Potensi dengan Mengaktifkan Kecerdasan


Ternyata, kecerdasan bisa diaktifkan. Dalam teori multiple intelligent, ada delapan kecerdasan ganda yang bisa digunakan untuk menjelaskan potensi belajar Anda. Setiap kecerdasan tersebut, dapat memberikan manfaat bagi Anda. Apa saja delapan kecerdasan itu?
1. Kecerdasan Verbal/Linguistik
Kecerdasan verbal adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk berbicara dan menulis. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan mencoba mempelajari kata-kata baru setiap harinya. Caranya dengan membaca, mendengarkan berita di radio, melibatkan diri dalam perdebatan, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas.

2. Kecerdasan Logikal/Matematika

Kecerdasan logikal ini melibatkan angka-angka dan penalaran. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan sering menyelesaikan perhitungan, mempelajari berbagai rumus, dan memecahkan teka-teki.
3. Kecerdasan Visual/Spasial
Kecerdasan visual/spasial melibatkan proses berpikir dalam bentuk lukisan atau gambar. Anda bisa mengaktifkan kecerdasan ini dengan menganalisis alat bantu visual dalam teks buku dengan memetakan pikiran dalam sebuah gambar, diagram/ bagan.
4. Kecerdasan Tubuh/Kinestetik
Kecerdasan tubuh/kinestetik melibatkan gerakan tubuh dan penanganan masalah. Kecerdasan ini dapat diaktifkan dengan menggunakan ketrampilan motorik Anda secara teratur. Contohnya, melakukan berbagai latihan olahraga, jogging, dan secara langsung aktif dalam berbagai kegiatan. Anda juga bisa mengaktifkan kecerdasan ini dengan mengerjakan tugas Anda di komputer.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan bermusik seperti irama dan nada. Aktifkanlah kecerdasan tipe ini dengan sering mendengarkan musik, memainkan alat musik, atau bernyanyi.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal melibatkan respons dalam hal suasana hati, motivasi, dan kebutuhan orang lain. Hal ini mengarah pada membangun suatu hubungan baik dengan orang lain dan menikmati pergaulan dengan orang lain. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan sering berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, debat pendapat, atau aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal mencakup harga diri, penghargaan terhadap diri sendiri, dan kesadaran diri. Kecerdasan tipe ini dapat diaktifkan dengan menguji secara kritis kekuatan dan kelemahan Anda.
8. Kecerdasan Natural
Kecerdasan natural adalah kecerdasan yang dapat menghargai dan memahami kondisi alam. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan menjelajahi kondisi alam, yaitu dengan berkemah atau dengan mendaki gunung. Hal itu dapat membantu Anda memahami lingkungan alam.
Dengan mengaktifkan delapan kecerdasan di atas, Anda akan terbantu dalam menemukan bakat yang terpendam. Tak perlu menguasai seluruh kecerdasan itu, tetapi temukankan kecerdasan yang paling Anda kuasai dan hubungkanlah dengan sesuatu yang ingin Anda pelajari.
sumber : www.kompas.com

Senin, 14 Mei 2012

Aturan dan Ketentuan PPDB SD Reguler tahun 2012/2013

Alur Pelaksanaan PPDB SD Reguler tahun 2012/2013

Alamat SDN Semanan

Bagi temen-temen yang berada di daerah semanan (satu wilayah dengan SBIC) nih alamat sekolah SDN Semanan...









14537SDN SEMANAN 01 PGJL. SEMANAN RAYA RT. 006/ 07 NO. 3854373280Drs. WATIMIN, M.Pd
14638SDN SEMANAN 02 PTJL. SEMANAN RAYA NO.38 SEMANAN - KALIDERES91262883MINARIA SARAGI,S.Pd
14739SDN SEMANAN 03 PGJL. SEMANAN RAYA RT. 006/ 075448952Dra. Marlinang, LT
14840SDN SEMANAN 04 PGKP. GAGA RT.01/03 KEL. SEMANAN KEC.KALIDERES54374933SEKAR PERTIWI, S.Pd.
14941SDN SEMANAN 05 PGJL. KMP. GAGA RT. 001/ 035457732Sekar Pertiwi, S.Pd
15042SDN SEMANAN 06 PGJL. RAYA SEMANAN RT. 004/ 0854390305SAHONO, S.Pd
15143SDN SEMANAN 07 PTJL. RAYA SEMANAN RT. 006/ 07Kasnuri, S.Pd.
15244SDN SEMANAN 08 PGJL. SEMANAN NO. 5554399279Drs. H. SAALIH
15345SDN SEMANAN 10 PTJL. KP. GAGA RT. 001/ 0354395618SRI CINDRAKASIH, S.Pd.MM
15446SDN SEMANAN 11 PTJL. KP. GAGA RT. 001/ 035458562AGUS WIYONO, S.Pd
15547SDN SEMANAN 12 PGJL. RAYA SEMANAN NO. 555447256SUKIRNO,S.Pd
15648SDN SEMANAN 13 PTJL. RAYA SEMANAN RT.05/03 No.55 Kalideres54372914PARINI, S.Pd
15749SDN SEMANAN 14 PTJL. SEMANAN RAYA RT.05/03 NO.5554399590SRI WANDIYAH, S.Pd

Jadwl PPDB SD Jakarta tahun pelajaran 2012/2013




Mau download jadwal dan aturan PPDB??? klik aja

sumber : http://sd.ppdbdki.org

Rabu, 09 Mei 2012

Bendera


Di sebuah desa, murid-murid madrasah tampak berbaris membentuk regu barisan. Tiap regu memegang satu bendera yang terikat pada batang bambu berukuran satu meter. Rupanya, mereka sedang mengikuti lomba gerak jalan keliling desa.
Sebelum berangkat, seorang guru memberikan arahan. “Anak-anakku. Perhatikanlah benderamu. Jadikan dia sebagai dirimu sendiri!” ujar sang guru singkat. Dan, berangkatlah murid-murid tsanawiyah itu begitu semangat. Mereka bergerak begitu rapi sambil tetap mengikuti arah bendera di barisan depan.
Jarak tempuh lomba itu tergolong jauh buat ukuran anak kota. Mereka melewati kampung-kampung, jalan raya antar kota, dan berputar balik menuju tempat semula. Setelah dua jam berjalan, barisan tidak lagi seperti ketika berangkat.
Ada yang akhirnya berbentuk segitiga, lingkaran, bahkan tidak berbentuk sesuatu yang jelas alias kocar-kacir. Hanya satu hal yang masih tetap seperti semula: posisi bendera yang terus berkibar. Mungkin, sebagian anak-anak menganggap kalau pesan guru sebagai kata kunci. Yang penting bendera.
Setelah semua regu tiba di garis finis, pemenang lomba pun diumumkan. “Pemenangnya regu padi!” ucap sang guru disambut tepuk tangan.
Beberapa murid mengangkat tangan. “Maaf, Pak. Barisan regu padi memang rapi. Tapi, mereka beberapa kali tidak mengangkat gagang bendera. Sementara kami terus mengangkat bendera ke udara. Bukankah bapak mengatakan yang penting bendera!” suara protes dari seorang murid.
“Anakku,” ucap sang guru begitu wibawa. “Kamu salah paham soal bendera. Bendera bukan sekadar selembar kain yang terikat di tiang bambu. Bendera itu adalah citra. Kamu sekalian adalah bendera yang berjalan!” jelas Pak Guru begitu gamblang. Semua murid-murid pun terdiam, mencoba memahami ucapan sang guru.
**
Ketika seseorang terikat dengan sesuatu di luar dirinya: bisa agama, organisasi, korps; ia sebenarnya sedang menjadi bendera bagi agama, organisasi, atau korpsnya. Baik buruk bendera pada akhirnya sangat ditentukan dari citra yang ia perlihatkan.
Seperti itulah yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk menjelekkan citra Islam yang sebenarnya bersih dan indah. Cukup dengan menyorot keterbelakangan umat Islam, konflik yang tidak pernah habis, dan terakhir isu terorisme; Islam yang indah pun tercitrakan buruk. Islam menjadi terbenderakan oleh keadaan umatnya.
Kita adalah bendera yang berjalan. Semakin besar dan jauh cakupan sepak terjang kita, semakin banyak yang menilai bendera kita.
Jadi, bukan agama, organisasi, atau korpsnya yang berubah menjadi buruk. Perilaku dan sepak terjang kitalah yang akhirnya mencitrakan seperti apa orang akan menilai bendera kita.

Hijab


Seorang anak memperhatikan tingkah ibunya yang menurutnya aneh. Ia heran kenapa kalau akan keluar rumah, ibunya selalu menutup rapat seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Bahkan di dalam rumah pun, jika tamu datang, ibunya segera melakukan hal yang sama: berhijab.
“Ibu aneh!” ucapnya sambil mencari-cari reaksi dari sang ibu. Ibu anak itu pun menoleh ke arah buah hatinya. Ia memeriksa dirinya untuk menemukan sesuatu yang agak lain. Tapi, tidak ia temukan.
“Aneh? Apanya yang aneh, sayang?” sambut sang ibu ketika yakin kalau tak ada satu pun dari dirinya yang lain dari yang lain.
“Kenapa ibu menutup rambut, tubuh, lengan, dan kaki kalau mau keluar? Padahal, ibu tidak cacat. Rambut ibu bagus, lengan dan kaki ibu pun tidak ada yang perlu disembunyikan!” ungkap sang anak begitu gamblang. Mungkin, inilah kesempatannya untuk bisa mengeluarkan kebingungannya selama ini.
Sang ibu pun senyum. Ia mendekati anaknya perlahan. Sambil mengulum senyum itu, sang ibu mencari-cari jawaban yang pas buat si anak.
“Anakku, ibu tidak sedang menutupi kecantikan, apalagi keburukan. Justru, ibu mengenakan kecantikan baru untuk memperindah kecantikan fisik ibu yang tidak seberapa. Inilah busana kecantikan dari Yang Maha Sayang!” ucap sang ibu sambil menatap buah hati di depannya yang masih tampak bingung.
**
Inti dari dinamika hidup anak-anak manusia adalah memproduksi sesuatu yang indah. Bagus. Paling baik. Keindahan akan semakin indah ketika karya anak manusia telah melalui berbagai halangan, ujian, cobaan; menggosok batu cincin keindahan amal menuju peringkat keindahan yang lebih tinggi.
Namun, itu saja belum cukup. Karena keindahan yang bisa dihasilkan manusia tidak seperti kemolekan alam melalui birunya laut, keserasian cakrawala, dan liukan indah sebuah pegunungan.
Keindahan amal manusia tidak berhenti pada sesuatu yang tampak. Justru, keindahan akan kian bernilai ketika ia tidak lagi mudah terlihat, tidak gampang terjamah. Itulah busana kecantikan amal dari Yang Maha Sayang, dan hanya untuk Yang Paling Penyayang. 

Selasa, 08 Mei 2012

Kuda


Seekor anjing tampak menatapi tingkah seekor kuda yang berlari-lari tak jauh dari hadapannya. Sang kuda begitu ceria. Sesekali, kuda menggoyangkan kepalanya seperti sedang berdendang riang. Anjing pun mengubah wajah cemberutnya dengan bersuara ke arah kuda.
“Kamu begitu bahagia, kuda?” tanya sang anjing menampakkan wajah penasaran. Padahal, di masa kering seperti ini, sebagian besar penghuni padang rumput terjebak kehidupan yang begitu sulit.
“Ya, aku bahagia!” ucap kuda sambil terus berlari kecil seraya tetap mengungkapkan keceriaannya.
“Kamu tidak merasa susah di masa kering seperti ini?” tanya anjing dengan wajah masih muram.
“Tidak!” jawab kuda singkat. Gerakan larinya makin melambat. Dan, sang kuda pun menghentikan langkahnya di depan sang anjing.
“Apa kamu sudah kaya, temanku?” tanya si anjing serius. Yang ditanya tidak memberikan reaksi istimewa. Kuda cuma menjawab pelan, “Tidak!”
“Mungkin kamu sudah punya rumah baru seperti kura-kura, keong, atau yang lainnya?” tanya anjing tetap menunjukkan rasa penasaran. Kuda hanya menggeleng.
“Mungkin kamu sudah bisa menghasilkan mutiara seperti para kerang di laut?” tanya sang anjing lagi. Lagi-lagi, kuda menggeleng. “Lalu? Kenapa kamu begitu bahagia?” sergah anjing lebih serius.
“Entahlah,” jawab kuda sambil tetap menunjukkan wajah cerianya. “Aku bahagia bukan karena punya apa-apa. Aku bahagia karena bisa memberi apa yang kupunya: tenaga, kecerdasan, bahkan keceriaan,” jelas kuda begitu panjang.
“Itukah yang membuatmu bahagia dibanding aku?” tanya anjing mulai menemukan jawaban menarik.
“Aku merasa bahagia dan kaya karena selalu berpikir apa yang bisa kuberikan. Dan bukan, apa yang bisa kudapatkan,” tambah si kuda yang mulai beranjak untuk kembali berlari. **
Manis pahit kehidupan kadang bergantung pada bagaimana kita memandang. Dari situlah sikap diri akan menemukan cermin. Kalau hidup dipandang dengan wajah muram, maka cermin akan memantulkan sikap susah, suram, dan tidak mengenakkan.
Cobalah letakkan mata hati kita di tempat yang nyaman untuk memandang hidup ini secara positif. Maka, kita akan menemukan energi baru tentang bagaimana mengarungi hidup.
Dari situlah, sikap yang muncul persis seperti diungkapkan sang kuda, “Aku merasa bahagia karena selalu berpikir apa yang bisa kuberikan. Bukan, apa yang bisa kudapatkan.” 

Kesenjangan


Seekor anak elang begitu serius menatapi suasana kehidupan dari atas bukit. Pandangannya yang tajam terus mengikuti hampir setiap gerakan yang muncul. Ular yang merayap dari bebatuan satu ke bebatuan lain. Kelinci yang melompat dari rerumputan satu ke rerumputan lain. Ikan-ikan yang melenggak-lenggok mengusik kejernihan bayangan permukaan air. Dan lain-lain.
Satu hal yang membingungkan si anak elang: semua gerakan itu tampak begitu lamban. Bagaikan kombinasi beberapa titik yang bergerak lambat. “Kenapa mereka begitu lambat?” ujarnya dalam seribu satu keingintahuan.
Ia pun mengangguk-angguk ketika beberapa elang dewasa memangsa hewan-hewan di bawah bukit itu dengan mudah. “Tentu saja kena. Mereka begitu lamban!” gerutunya penuh yakin.
“Kamu tidak turun memangsa, Nak?” teriak salah satu elang dewasa di dekatnya. “Aku belum mahir terbang!” jawab si anak elang seperti tak peduli. Ia masih disibukkan dengan berbagai keheranan: kenapa hewan-hewan di bawah sana begitu lambat?
Di suatu hari yang cerah, si anak elang akhirnya memaksakan diri belajar terbang. Ia mulai melenturkan kedua sayapnya yang belum terpakai kecuali hanya untuk berlari di sekitar sarang. “Ah, aku yakin bisa!” ucapnya sambil menatap ke bawah. Bongkahan batu-batu besar, menjulangnya pohon-pohon pinus menambah tantangan tersendiri buat si anak elang. Dan, ia pun mulai terbang.
Di luar dugaan, tiupan angin besar tiba-tiba bertiup dari arah belakang. Karena belum pengalaman, si anak elang pun terpelanting. Ia menabrak salah satu dahan pinus. Tubuh elang muda itu pun terperosok di salah satu semak belukar. Salah satu sayapnya terluka.
Baru kali itu si anak elang menginjakkan kakinya di dataran rendah. Dan, baru kali itu pula ia menyaksikan sendiri seperti apa gerakan hewan-hewan ‘bawah’ dari arah dekat. “Ah, selama ini aku salah. Ternyata, hewan-hewan itu bergerak begitu cepat. Cepat sekali!” ucapnya penuh kekaguman. **
Ada kesenjangan lain dalam dunia kehidupan. Antara, dunia atas dengan dunia bawah. Antara mereka yang terbiasa menatap gerak kehidupan dari tempat tinggi, dengan yang melakoni gerak kehidupan dari dunia bawah. Dua-duanya punya kesimpulan sama: gerakan mereka begitu lamban!
Persoalannya mungkin sederhana. Keasyikan berada di tempat-tempat tertentu, atas atau bawah, menjadikan pandangan begitu terbatas. Jarak jika terus dalam jauh, dan keasyikan jika terus dalam dunianya sendiri; akan menyuburkan kesenjangan ini.
Semoga kita tidak seperti yang dialami anak elang, yang baru memahami kesenjangan ketika keadaan memaksanya turun dari tempat atas. 

Senin, 07 Mei 2012

Polos


Lembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.
“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.
“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan.
Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...
Seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.
Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.
Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya. **
Hidup ini penuh warna. Hampir tak ada yang sama pada ciptaan Allah. Walaupun, masih sama-sama manusia. Ada yang kaya, cukup, dan kurang. Ada yang cantik, tampan; ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang merasa gagal.
Tidak jarang, seorang anak manusia mengambil pandangan dari sudut yang sempit. Bahwa, kegagalan adalah sebuah ketidakberdayaan. Bahwa, belum tampaknya peluang-peluang berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para lajang merupakan sebuah hukuman.
Cermati dan pelajari. Karena boleh jadi, di balik kegagalan ada rahasia kesuksesan. Di balik sempitnya peluang, ada ujian kemampuan. Di balik lajang yang berkepanjangan, ada pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada peluang warna-warni keindahan goresan kehidupan.