Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Senin, 27 Mei 2013
Jumat, 03 Mei 2013
Kamis, 21 Maret 2013
Kisi-kisi UTS Matematika Kelas X Semester Genap
Kisi-kisi UTS Matematika Kelas X Semester Genap
Download di http://adf.ly/LIcSz
-->
pasword winrar : smaalkamal
Kamis, 21 Februari 2013
Termos
Seorang anak memperhatikan ibunya
yang sedang menuang air mendidih ke sebuah wadah. Terlihat kepulan asap yang
mengiringi aliran air panas itu ke tempat yang ia belum paham.
"Apa itu, Bu?" tanyanya
sesaat kemudian. Sang ibu menoleh perlahan sambil tangannya memegang kuat ceret
berisi air panas yang masih terus mengalir ke tempat baru itu. "Oh, ini.
Termos, Nak!" jawabnya singkat. Ia pun menuntaskan kegiatannya. Sebagian
air panas dituang ke termos, dan sisanya masih berada di ceret.
"Kenapa dituang ke termos,
Bu?" sang anak terus memperlihatkan rasa ingin tahunya. Ia tidak peduli
kalau ibunya masih sibuk menutup dan memindahkan termos ke tempat semula.
Setelah itu, sang ibu pun menoleh ke buah hatinya.
"Anakku. Termos itu tempat
menyimpan air supaya tetap hangat," jawab sang ibu sambil senyum ke arah
sang anak. "Sore nanti, kamu akan lihat kegunaannya," tambah sang ibu
sambil membelai rambut si anak yang masih balita itu. Si anak pun mulai
penasaran.
Akhirnya, sore pun datang. Dan,
bocah yang selalu ingin tahu itu pun mendapatkan pelajaran baru dari ibunya.
"Sini, Nak!" ucap sang ibu sambil menuangkan air dari termos ke gelas.
"Apa yang kamu lihat, sayang?" tanya sang ibu seraya menatap wajah
buah hatinya penuh bijaksana. "Airnya masih hangat, kan!" Sang anak
pun mengangguk.
Pikirannya pun mengikuti gerak
langkah ibunya yang kemudian menuangkan air dari ceret ke gelas yang lain.
"Dan ini, coba kamu perhatikan. Air di ceret sudah tidak hangat lagi.
Padahal, sumbernya sama-sama dari air yang tadi ibu masak," tutur sang ibu
kemudian.
"Aneh ya, Bu?" respon si
anak kemudian. "Anakku. Wadah termos terdiri dari kaca yang saling memantul.
Dan dalam termos pun kedap udara. Itulah di antaranya, kenapa air dalam termos
bisa tetap hangat!" jelas sang ibu seraya menatap buah hatinya yang
mengangguk perlahan. *** Dalam diri manusia ada jiwa yang sangat menentukan
seperti apa keadaan perilaku mereka. Jiwa yang terhangatkan oleh cahaya
keimanan akan membangkitkan kesegaran optimisme, kesabaran, dan keikhlasan.
Seorang mukmin mesti pandai-pandai menjaga kelanggengan kehangatan itu dalam
sebuah termos jiwa. Di situlah, kehangatan tersimpan baik dalam pantulan cermin
hati yang bersih dan suasana yang kedap dari segala kotoran. Dan, kehangatan
jiwa pun akan terus terjaga.
Jangan biasakan jiwa yang semula
hangat hanya tersimpan begitu saja dalam ceret yang terbuka. Karena kehangatan
itu akan segera menguap bersama hembusan angin lingkungan yang tidak tentu
arah.
Sayangnya, si empunya jiwa kerap tak
sadar, kalau jiwa yang beberapa saat lalu masih hangat, ternyata sudah dingin.
Bahkan mungkin sudah tercemar.
Kamis, 14 Februari 2013
Tempat Asik untuk Belajar?
Belajar lagi..... Belajar lagi.... rasanya gimana gitu??? eits...eits..eits... ko ngeluh si? inget loh belajar itukan memang separuh dari hidup kita........ ko bisa?? yap karena setiap kali kita bersosialisasi secara tidak sadar kita sudah belajar loh. Lalu apakah belajar memerlukan tempat yang asik dan nyaman? pasti jawabannya adalah iya... benar kan??? yuk kita coba share tentang tempat asik untuk belajar.
Tempat belajar yang asik dan nyaman itu ternyata ada di sekitar kita loh, coba deh lihat disekeliling kita. Apa yang kita lihat? bisakah menjadi tempat belajar yang asik? lalu kalau tidak bisa kenapa? pasti karena tidak nyaman ya? atau ga mood? hehehehe... ternyata tempat itu bisa asik atau tidak itu tergantung dengan fikiran kita loh, karena jika fikiran kita sedang mengatakan "tempat itu tidak asik untuk belajar" maka sebagus apapun tempat itu maka akan tidak asiklah tempat itu untuk belajar. Sebaliknya juga begitu. Lalu tempat apa saja yang bisa kita jadikan tempat yang asik? dibawah ini adalah salah satunya.
1. Kamar Tidur
Nah kamar tidur kita juga bisa ko menjadi tempat belajar yang asik, kita dapat belajar di tempat tidur, lantai ataupun di meja belajar. Pernahkah mencoba membiarkan buku-buku pelajaran kita memenuhi tempat tidur kia?? wah pasti asik tuh, kita bisa menikmati sensasi "berantakkanya".
2. Ruang Tamu
Sambil belajar sambil ditemani keluarga, hmm... ini juga bisa menjadi tempat belajar yang asik dan tentunya akan ada canda tawa dengan keluarga.
3. Ruang Makan
Tempat ini sepertinya akan bisa jadi tempat favorit bagi kita-kita yang suka ngemil. wah asiknya belajar sambil ngemil, tapi ingat yah.. jangan lupa untuk minum. :)
4. Taman
Nah disini nih kita bakal dapat sensasi yang berbeda, disini kita bisa sambil menikmati pemandangan yang serba hijau.
5. Cafe
Tempat yang paling cocok untuk kita-kita yang suka mencari wifi gratisan nih, sambil belajar sambil update status or pun browsing yang lain.
Nah masih banyak lagi teman, tempat yang bisa kita jadikan tempat belajar yang Asik... so, dimana tempat belajar yang Asik buat kamu??
Rabu, 13 Februari 2013
Kiat Sukses Ujian Nasional (UN) 2013
Bulan ini bulan apa ya? wah... sebentar lagi mau ujian nasional nih.... duh gimana donk!?!?
Apakah kamu termasuk yang di atas? wah-wah inget loh Ujian Nasional 2013 sebentar lagi... kamu sudah siap brapa persen?.. sekarang kita coba berbagi yuk, kiat-kiat apa saja untuk sukses Ujian Nasional 2013? yuk kita bahasa :
1. Penguasaan Materi
Hmm... sepertinya kalau sudah bulan februari ini belajar sudah tidak efektif lagi kan? nah coba kita merenung sejenak, sudah sedalam apa ya materi Ujian Nasional 2013 ini saya kuasai? pastinya cuma diri kita nih yang bisa menjawabnya. Nah, kalo memang merasa kurang, sekarang kita coba ambil SKL masing-masing pelajaran yang di UN kan. kita coba kuasai satu persatu SKL yang ada. Bisa dengan membaca ataupun langsung berlatih mengunakan buku-buku seri latihan Ujian Nasional.
Penguasaan materi pun kita bisa cek dengan hasil-hasil Try Out Ujian Nasional kita. Dapat berapa ya Try Out Ujian Nasional yang lalu? Sudahkah kita bisa mengerjakannya semua? Nah, dari sana kita bisa mereview kembali materi-materi yang belum kita kuasai.
2. Kesiapan Mental
kalo yang satu ini..ni... kita harus merubah cara berfikir kita. Ko cara berfikir? Yap, selama ini kita hanya dibayang-bayangi ketakutan tentang gagalnya kita di Ujian Nasional 2013 maka dari itu MULAI SEKARANG kita coba berfikir untuk memberikan yang terbaik di Ujian Nasional 2013 ini, ingat loh... Kelulusan itu kan bukan hanya dengan Nilai UJIAN NASIONAL, tetapi ada nilai rapor dan juga nilai-nilai ujian sekolah.Yuk kita terus katakan "Saya yakin saya LULUS dengan NILAI TERBAIK dan mendapatkan sekolah pilihan saya".
3. Kesehatan.
bicara tentang kesehatan, kita harus senantiasa menjaganya nih. Jangan sampai kita terus menerus belajar hingga lupa dengan istirahat dan makan minum yang bergizi. Sayang loh.... kalo penguasaan materi sudah 100% terus mental juga sudah siap banget eh kesehatan kita malah buruk maka kita tidak akan konsen mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Yuk kita jaga kesehatan kita dengan mekonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
4. Do'a
Setelah semua yang kita lakukan, nah disinilah kita tinggal pasrah dan berdoa agar kita dapat LULUS dan mendapatkan sekolah PILIHAN.
sampai sini dulu yah kita sharingnya... lain kali kita sharing dengan tema yang berbeda... :)
Jumat, 12 Oktober 2012
Tips Sukses Ujian AKhir Semester ( UAS )
wah leganya setelah melewati Ujian Tengah Semester ( UTS / MID ), semoga bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Tapi teman-teman jangan lega sampai disini dulu ya, karena Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) kan masih menanti. Wah baru saja selesai UTS masa mo mikirin buat UAS?? kan pusing...... ( mungkin sebagian orang akan bilang seperti itu ) tapi ingat kesuksesan kita untuk menjadi bintang kelas or juara kelas ga cuma pas UTS aja looh.. tapi ketika UAS pun kita harus lebih maksimal, mau tau tips untuk sukses UTS dan UAS ? yuk kita simak dibawah ini... :)
UAS merupakan Ujian Akhir Sekolah yang akan menentukan kita sebagai pelajar berhak naik kelas or tidak, dalam UAS pun menentukan kita berhak menjadi juara kelas or tidak.
lalu bagaimana untuk berhasil mendapatkan itu semua?
1. Gaya Belajar
Lohhh kenapa gaya belajar??? yap, gaya belajar itu sangat membantuk kita untuk dapat memahami pelajaran, ko bisa??? gaya belajar setiap orang berbeda artinya setiap orang memiliki kenyaman tersendiri untuk memahami pelajaran. Nah dengan kenyamanan itu kita bisa menikmati pelajaran sehingga kita dapat maksimal menyerap pelajaran. Kalau begitu gaya belajar apa yang membuat kamu merasa nyaman?
2. Fokus
Kalo kita membayangkan ada guru yang sedang menjelaskan pasti terasa bete, tapi perlu diketahui ternyata banyak soal-soal UTS or UAS yang tidak ada di buku lks maupun di buku paket, lalu ada dimana jawaban tersebut? jawaban tersebut ada di penjelasan guru. Nah ketika guru sedang menjelaskan usahakan untuk tetap fokus, kenapa? agar informasi yang diberikan dari guru dapat kita serap dengan maksimal, so yuk kita tetap fokus ketika guru sedang menjelaskan.
3. Mengulang
Yap mengulang itu adalah inti dari belajar, ko bisa?? yah tentu bisa. Kita lihat saja seorang anak kecil yang selalu mengulang untuk mencoba berdiri dan berjalan, apakah berhasil? begitu juga dengan belajar, tapi kan terkadang malas or ga sempat, bagaimana? kita bisa mencoba sega strategi, mulai dari belajar kelompok hingga mengikuti bimbingan belajar agar kita memiliki teman yang bisa berbagi semangat untuk mengulang.
bagaimana tipsnya masih kurang?? yuk kita tetap simak terus tips untuk sukses UAS di web ini :).
UAS merupakan Ujian Akhir Sekolah yang akan menentukan kita sebagai pelajar berhak naik kelas or tidak, dalam UAS pun menentukan kita berhak menjadi juara kelas or tidak.
lalu bagaimana untuk berhasil mendapatkan itu semua?
1. Gaya Belajar
Lohhh kenapa gaya belajar??? yap, gaya belajar itu sangat membantuk kita untuk dapat memahami pelajaran, ko bisa??? gaya belajar setiap orang berbeda artinya setiap orang memiliki kenyaman tersendiri untuk memahami pelajaran. Nah dengan kenyamanan itu kita bisa menikmati pelajaran sehingga kita dapat maksimal menyerap pelajaran. Kalau begitu gaya belajar apa yang membuat kamu merasa nyaman?
2. Fokus
Kalo kita membayangkan ada guru yang sedang menjelaskan pasti terasa bete, tapi perlu diketahui ternyata banyak soal-soal UTS or UAS yang tidak ada di buku lks maupun di buku paket, lalu ada dimana jawaban tersebut? jawaban tersebut ada di penjelasan guru. Nah ketika guru sedang menjelaskan usahakan untuk tetap fokus, kenapa? agar informasi yang diberikan dari guru dapat kita serap dengan maksimal, so yuk kita tetap fokus ketika guru sedang menjelaskan.
3. Mengulang
Yap mengulang itu adalah inti dari belajar, ko bisa?? yah tentu bisa. Kita lihat saja seorang anak kecil yang selalu mengulang untuk mencoba berdiri dan berjalan, apakah berhasil? begitu juga dengan belajar, tapi kan terkadang malas or ga sempat, bagaimana? kita bisa mencoba sega strategi, mulai dari belajar kelompok hingga mengikuti bimbingan belajar agar kita memiliki teman yang bisa berbagi semangat untuk mengulang.
bagaimana tipsnya masih kurang?? yuk kita tetap simak terus tips untuk sukses UAS di web ini :).
Rabu, 19 September 2012
Tips Menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS)
Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan tips (berdasarkan pengalaman) dalam menghadapi ujian tengah semester
Berikut tipsnya :
-->
- Siapkan diri sebaik mungkin, Badan harus dalam kondisi fit karena sangat menunjang dalam kerja otak. Bayangkan jika kita sedang sakit, pastinya kerja lotak kita agak terganggu.
- Ingatalahkata-kata ini KEJUJURAN BUKAN SEGALANYA TAPI KEJUJURAN ADALAH AWAL SEGALANYA.
- Belajarlah meluangkan waktu untu membaca, jangan membaca hanya saat akan ujian saja(wayangan). Banyak membaca akan memperluas cakrawala dan ttentu saja membuat kita lebih siap.
- Berusahalah dengan sungguh-sungguh belajarlah dengan cerdas tapi belajar keras juga mutlak di butuhkan.
- Restu orang tua dan doa sangatlah penting, maka jangan lupa selalu ingat Kepada Sang Pencipta,
Selasa, 28 Agustus 2012
Gaya Belajar yang Efektif, yang mana gayamu??
Setiap individu pasti mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Dan banyak
sekali gaya
yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, berikut adalah tujuh gaya belajar yang mungkin
bisa anda ikuti, khususnya bagi yang belum menemukan cara belajar yang efektif.
1.
Bermain dengan kata.
2. Bermain
dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan
bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermain dengan pertanyaan. Misalnya,
kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul
jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil yang paling akhirnya
atau kesimpulan.
3. Bermain
dengan gambar.
Anda sementar orang yang lebih suka belajar dengan
membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang
memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar
atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu. Jika Anda
termasuk kelompok ini, tak salah bila Anda mencoba mengikutinya.
4. Bermain
dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah
satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam
informasi dengan cara menginat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut
sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai
beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa
membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik
jazz, lalu tergeliik bagaimanalagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan
pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa
saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan
situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.
5. Bermain
dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan
menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar
yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi
dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok
yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan
seperti menari atau berolahraga.
6. Bermain
dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara
terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita
bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya.
Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam
dalam ingatan.
7. Bermain
dengan Kesendirian.
Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat
yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya.
Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki
kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.
Selamat mencoba,
success is my right
Oleh : ofa ragil boy
Sabtu, 25 Agustus 2012
Asiknya Punya Jadwal Belajar
Belajar mungkin salah satu kewajiban manusia yang paling abadi, sejak masih bayi hingga sudah tua, manusia akan terus belajar untuk menambah pengetahuan mereka. Begitu pun dengan saya, sampai hari ini saya masih menyisakan 'hutang belajar' setidaknya hingga 2 tahun ke depan di bangku sekolah menengah atas.
Bedanya dengan tahun lalu, untuk tahun ini topik yang akan saya pelajari lebih khusus yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Yap, saya memilih masuk jurusan IPA. Awalnya, saya masih bimbang mau mengambil jurusan IPA, IPS atau Bahasa. Tapi, setelah konsultasi sana-sini dan berpikir ini-itu. Akhirnya, pilihan jatuh pada IPA.
Tahun ini, saya punya target setidaknya bisa masuk 20 besar di kelas (100 besar di sekolah) saya. Target ini terlalu rendah? Rasanya tidak. Kelas saya hanya terdiri dari 32 orang dimana semuanya ada orang pandai. Karena itulah, saya memasang target yang mungkin diraih. Singkatnya "Saya bukan pesimis, tapi berusaha realistis".
Oke, untuk meraih target itu. Saya menerapkan salah satu 'ajaran' dari teori belajar efektif. Yaitu membuat jadwal belajar, bukan jadwal pelajaran di sekolah. Tapi, jadwal belajar di luar jam sekolah.
Cara membuat jadwal belajar saya kira-kira seperti berikut :
Pulang Sekolah / Sesi 1
Pulang Sekolah / Sesi 1
Belajar pertama dimulai 1 jam 15 menit setelah saya pulang dari sekolah, jadi waktu dari pulang sekolah hingga mulai belajar digunakan untuk makan siang, beristirahat dan membuat pikiran tenang lagi.
Waktu belajar di jam pertama ini hanyalah 50 menit (nanti dijelaskan mengapa), saya gunakan untuk mengulas kembali apa yang sudah didapatkan di sekolah. Kalau ada tugas/PR yang cukup mudah dikerjakan, bisa juga dikerjakan pada jam ini. Lalu, beristirahat selama 20 menit.
Istirahat ini sangat penting, selain untuk mengembalikan stamina juga untuk menenangkan pikiran. Siapa yang bisa belajar dengan baik kalau pikirannya sudah ruwet. Oh ya, batas belajar adalah 55 menit. Karena itu adalah batas maksimal dari kejenuhan pikiran, kalau lebih dari itu, apa yang ditangkap oleh otak akan berkurang. Jadi, belajar tidak akan efektif lagi.
Sesi 2
Sesi 2
Jam belajar berikutnya digunakan untuk mengerjakan tugas dan PR yang bisa dikerjakan. Jam ini juga bisa digunakan untuk melatih daya ingat tentang suatu materi atau pun mengulang kembali materi yang kurang dipahami. Kalau ikut bimbel, masukan saja pada jam belajar ini.
Setelah melalui 2 jam belajar, waktunya istirahat yang agak panjang. Sekitar 1.30 - 2 jam. Bisa digunakan untuk nonton tv, olahraga, main game, makan, mandi atau chatting dengan teman.
Menjelang tidur / Sesi 3
Menjelang tidur / Sesi 3
Jam belajar terakhir adalah saat hari menjelang malam, sekitar pukul 7-8 malam. Bisa digunakan untuk mengerjakan PR yang belum sempat dikerjakan, membaca materi yang akan diajarkan besok, mempersiapkan diri untuk ulangan atau sekedar membaca. Pokoknya, jam ini adalah belajar yang paling santai.
Weekend Time
Weekend Time
Bagaimana dengan weekend?? Ehm... saya sendiri kebetulan mengikuti bimbingan belajar selama weekend, jadi masih terus belajar. Sepulang dari bimbel pun saya masih sempat mengulas apa yang didapat di bimbel.
Puncaknya, bagaimana dengan hari minggu?? Saya juga manusia yang butuh liburan. Jadi, saya gunakan hari minggu untuk berlibur kecuali ada PR/tugas/ulangan yang sangat penting. Maka, saya gunakan jadwal belajar biasa. Kalau tidak ada, biasanya saya belajar jika hari sudah menjelang malam.
sumber : http://www.dearryk.com
Jumat, 01 Juni 2012
Gali Potensi dengan Mengaktifkan Kecerdasan
Ternyata, kecerdasan bisa diaktifkan. Dalam teori multiple intelligent, ada delapan kecerdasan ganda yang bisa digunakan untuk menjelaskan potensi belajar Anda. Setiap kecerdasan tersebut, dapat memberikan manfaat bagi Anda. Apa saja delapan kecerdasan itu?
1. Kecerdasan Verbal/Linguistik
Kecerdasan verbal adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk berbicara dan menulis. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan mencoba mempelajari kata-kata baru setiap harinya. Caranya dengan membaca, mendengarkan berita di radio, melibatkan diri dalam perdebatan, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas.
2. Kecerdasan Logikal/Matematika
Kecerdasan logikal ini melibatkan angka-angka dan penalaran. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan sering menyelesaikan perhitungan, mempelajari berbagai rumus, dan memecahkan teka-teki.
Kecerdasan verbal adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk berbicara dan menulis. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan mencoba mempelajari kata-kata baru setiap harinya. Caranya dengan membaca, mendengarkan berita di radio, melibatkan diri dalam perdebatan, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas.
2. Kecerdasan Logikal/Matematika
Kecerdasan logikal ini melibatkan angka-angka dan penalaran. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan sering menyelesaikan perhitungan, mempelajari berbagai rumus, dan memecahkan teka-teki.
3. Kecerdasan Visual/Spasial
Kecerdasan visual/spasial melibatkan proses berpikir dalam bentuk lukisan atau gambar. Anda bisa mengaktifkan kecerdasan ini dengan menganalisis alat bantu visual dalam teks buku dengan memetakan pikiran dalam sebuah gambar, diagram/ bagan.
Kecerdasan visual/spasial melibatkan proses berpikir dalam bentuk lukisan atau gambar. Anda bisa mengaktifkan kecerdasan ini dengan menganalisis alat bantu visual dalam teks buku dengan memetakan pikiran dalam sebuah gambar, diagram/ bagan.
4. Kecerdasan Tubuh/Kinestetik
Kecerdasan tubuh/kinestetik melibatkan gerakan tubuh dan penanganan masalah. Kecerdasan ini dapat diaktifkan dengan menggunakan ketrampilan motorik Anda secara teratur. Contohnya, melakukan berbagai latihan olahraga, jogging, dan secara langsung aktif dalam berbagai kegiatan. Anda juga bisa mengaktifkan kecerdasan ini dengan mengerjakan tugas Anda di komputer.
Kecerdasan tubuh/kinestetik melibatkan gerakan tubuh dan penanganan masalah. Kecerdasan ini dapat diaktifkan dengan menggunakan ketrampilan motorik Anda secara teratur. Contohnya, melakukan berbagai latihan olahraga, jogging, dan secara langsung aktif dalam berbagai kegiatan. Anda juga bisa mengaktifkan kecerdasan ini dengan mengerjakan tugas Anda di komputer.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan bermusik seperti irama dan nada. Aktifkanlah kecerdasan tipe ini dengan sering mendengarkan musik, memainkan alat musik, atau bernyanyi.
Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan bermusik seperti irama dan nada. Aktifkanlah kecerdasan tipe ini dengan sering mendengarkan musik, memainkan alat musik, atau bernyanyi.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal melibatkan respons dalam hal suasana hati, motivasi, dan kebutuhan orang lain. Hal ini mengarah pada membangun suatu hubungan baik dengan orang lain dan menikmati pergaulan dengan orang lain. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan sering berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, debat pendapat, atau aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Kecerdasan interpersonal melibatkan respons dalam hal suasana hati, motivasi, dan kebutuhan orang lain. Hal ini mengarah pada membangun suatu hubungan baik dengan orang lain dan menikmati pergaulan dengan orang lain. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan sering berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, debat pendapat, atau aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal mencakup harga diri, penghargaan terhadap diri sendiri, dan kesadaran diri. Kecerdasan tipe ini dapat diaktifkan dengan menguji secara kritis kekuatan dan kelemahan Anda.
Kecerdasan intrapersonal mencakup harga diri, penghargaan terhadap diri sendiri, dan kesadaran diri. Kecerdasan tipe ini dapat diaktifkan dengan menguji secara kritis kekuatan dan kelemahan Anda.
8. Kecerdasan Natural
Kecerdasan natural adalah kecerdasan yang dapat menghargai dan memahami kondisi alam. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan menjelajahi kondisi alam, yaitu dengan berkemah atau dengan mendaki gunung. Hal itu dapat membantu Anda memahami lingkungan alam.
Kecerdasan natural adalah kecerdasan yang dapat menghargai dan memahami kondisi alam. Anda dapat mengaktifkan kecerdasan ini dengan menjelajahi kondisi alam, yaitu dengan berkemah atau dengan mendaki gunung. Hal itu dapat membantu Anda memahami lingkungan alam.
Dengan mengaktifkan delapan kecerdasan di atas, Anda akan terbantu dalam menemukan bakat yang terpendam. Tak perlu menguasai seluruh kecerdasan itu, tetapi temukankan kecerdasan yang paling Anda kuasai dan hubungkanlah dengan sesuatu yang ingin Anda pelajari.
sumber : www.kompas.com
Senin, 14 Mei 2012
Alamat SDN Semanan
Bagi temen-temen yang berada di daerah semanan (satu wilayah dengan SBIC) nih alamat sekolah SDN Semanan...
145 | 37 | SDN SEMANAN 01 PG | JL. SEMANAN RAYA RT. 006/ 07 NO. 38 | 54373280 | Drs. WATIMIN, M.Pd |
146 | 38 | SDN SEMANAN 02 PT | JL. SEMANAN RAYA NO.38 SEMANAN - KALIDERES | 91262883 | MINARIA SARAGI,S.Pd |
147 | 39 | SDN SEMANAN 03 PG | JL. SEMANAN RAYA RT. 006/ 07 | 5448952 | Dra. Marlinang, LT |
148 | 40 | SDN SEMANAN 04 PG | KP. GAGA RT.01/03 KEL. SEMANAN KEC.KALIDERES | 54374933 | SEKAR PERTIWI, S.Pd. |
149 | 41 | SDN SEMANAN 05 PG | JL. KMP. GAGA RT. 001/ 03 | 5457732 | Sekar Pertiwi, S.Pd |
150 | 42 | SDN SEMANAN 06 PG | JL. RAYA SEMANAN RT. 004/ 08 | 54390305 | SAHONO, S.Pd |
151 | 43 | SDN SEMANAN 07 PT | JL. RAYA SEMANAN RT. 006/ 07 | Kasnuri, S.Pd. | |
152 | 44 | SDN SEMANAN 08 PG | JL. SEMANAN NO. 55 | 54399279 | Drs. H. SAALIH |
153 | 45 | SDN SEMANAN 10 PT | JL. KP. GAGA RT. 001/ 03 | 54395618 | SRI CINDRAKASIH, S.Pd.MM |
154 | 46 | SDN SEMANAN 11 PT | JL. KP. GAGA RT. 001/ 03 | 5458562 | AGUS WIYONO, S.Pd |
155 | 47 | SDN SEMANAN 12 PG | JL. RAYA SEMANAN NO. 55 | 5447256 | SUKIRNO,S.Pd |
156 | 48 | SDN SEMANAN 13 PT | JL. RAYA SEMANAN RT.05/03 No.55 Kalideres | 54372914 | PARINI, S.Pd |
157 | 49 | SDN SEMANAN 14 PT | JL. SEMANAN RAYA RT.05/03 NO.55 | 54399590 | SRI WANDIYAH, S.Pd |
Rabu, 09 Mei 2012
Bendera
Di
sebuah desa, murid-murid madrasah tampak berbaris membentuk regu barisan. Tiap
regu memegang satu bendera yang terikat pada batang bambu berukuran satu meter.
Rupanya, mereka sedang mengikuti lomba gerak jalan keliling desa.
Sebelum
berangkat, seorang guru memberikan arahan. “Anak-anakku. Perhatikanlah
benderamu. Jadikan dia sebagai dirimu sendiri!” ujar sang guru singkat. Dan,
berangkatlah murid-murid tsanawiyah itu begitu semangat. Mereka bergerak begitu
rapi sambil tetap mengikuti arah bendera di barisan depan.
Jarak
tempuh lomba itu tergolong jauh buat ukuran anak kota. Mereka melewati
kampung-kampung, jalan raya antar kota, dan berputar balik menuju tempat
semula. Setelah dua jam berjalan, barisan tidak lagi seperti ketika berangkat.
Ada
yang akhirnya berbentuk segitiga, lingkaran, bahkan tidak berbentuk sesuatu
yang jelas alias kocar-kacir. Hanya satu hal yang masih tetap seperti semula:
posisi bendera yang terus berkibar. Mungkin, sebagian anak-anak menganggap
kalau pesan guru sebagai kata kunci. Yang penting bendera.
Setelah
semua regu tiba di garis finis, pemenang lomba pun diumumkan. “Pemenangnya regu
padi!” ucap sang guru disambut tepuk tangan.
Beberapa
murid mengangkat tangan. “Maaf, Pak. Barisan regu padi memang rapi. Tapi,
mereka beberapa kali tidak mengangkat gagang bendera. Sementara kami terus
mengangkat bendera ke udara. Bukankah bapak mengatakan yang penting bendera!”
suara protes dari seorang murid.
“Anakku,”
ucap sang guru begitu wibawa. “Kamu salah paham soal bendera. Bendera bukan
sekadar selembar kain yang terikat di tiang bambu. Bendera itu adalah citra.
Kamu sekalian adalah bendera yang berjalan!” jelas Pak Guru begitu gamblang.
Semua murid-murid pun terdiam, mencoba memahami ucapan sang guru.
**
Ketika seseorang terikat dengan sesuatu di luar dirinya: bisa agama, organisasi, korps; ia sebenarnya sedang menjadi bendera bagi agama, organisasi, atau korpsnya. Baik buruk bendera pada akhirnya sangat ditentukan dari citra yang ia perlihatkan.
**
Ketika seseorang terikat dengan sesuatu di luar dirinya: bisa agama, organisasi, korps; ia sebenarnya sedang menjadi bendera bagi agama, organisasi, atau korpsnya. Baik buruk bendera pada akhirnya sangat ditentukan dari citra yang ia perlihatkan.
Seperti
itulah yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk menjelekkan citra Islam yang
sebenarnya bersih dan indah. Cukup dengan menyorot keterbelakangan umat Islam,
konflik yang tidak pernah habis, dan terakhir isu terorisme; Islam yang indah
pun tercitrakan buruk. Islam menjadi terbenderakan oleh keadaan umatnya.
Kita
adalah bendera yang berjalan. Semakin besar dan jauh cakupan sepak terjang
kita, semakin banyak yang menilai bendera kita.
Jadi,
bukan agama, organisasi, atau korpsnya yang berubah menjadi buruk. Perilaku dan
sepak terjang kitalah yang akhirnya mencitrakan seperti apa orang akan menilai
bendera kita.
Hijab
Seorang
anak memperhatikan tingkah ibunya yang menurutnya aneh. Ia heran kenapa kalau
akan keluar rumah, ibunya selalu menutup rapat seluruh tubuhnya kecuali wajah
dan telapak tangan. Bahkan di dalam rumah pun, jika tamu datang, ibunya segera
melakukan hal yang sama: berhijab.
“Ibu
aneh!” ucapnya sambil mencari-cari reaksi dari sang ibu. Ibu anak itu pun
menoleh ke arah buah hatinya. Ia memeriksa dirinya untuk menemukan sesuatu yang
agak lain. Tapi, tidak ia temukan.
“Aneh?
Apanya yang aneh, sayang?” sambut sang ibu ketika yakin kalau tak ada satu pun
dari dirinya yang lain dari yang lain.
“Kenapa
ibu menutup rambut, tubuh, lengan, dan kaki kalau mau keluar? Padahal, ibu
tidak cacat. Rambut ibu bagus, lengan dan kaki ibu pun tidak ada yang perlu
disembunyikan!” ungkap sang anak begitu gamblang. Mungkin, inilah kesempatannya
untuk bisa mengeluarkan kebingungannya selama ini.
Sang
ibu pun senyum. Ia mendekati anaknya perlahan. Sambil mengulum senyum itu, sang
ibu mencari-cari jawaban yang pas buat si anak.
“Anakku,
ibu tidak sedang menutupi kecantikan, apalagi keburukan. Justru, ibu mengenakan
kecantikan baru untuk memperindah kecantikan fisik ibu yang tidak seberapa.
Inilah busana kecantikan dari Yang Maha Sayang!” ucap sang ibu sambil menatap
buah hati di depannya yang masih tampak bingung.
**
**
Inti
dari dinamika hidup anak-anak manusia adalah memproduksi sesuatu yang indah.
Bagus. Paling baik. Keindahan akan semakin indah ketika karya anak manusia
telah melalui berbagai halangan, ujian, cobaan; menggosok batu cincin keindahan
amal menuju peringkat keindahan yang lebih tinggi.
Namun,
itu saja belum cukup. Karena keindahan yang bisa dihasilkan manusia tidak
seperti kemolekan alam melalui birunya laut, keserasian cakrawala, dan liukan
indah sebuah pegunungan.
Keindahan
amal manusia tidak berhenti pada sesuatu yang tampak. Justru, keindahan akan
kian bernilai ketika ia tidak lagi mudah terlihat, tidak gampang terjamah.
Itulah busana kecantikan amal dari Yang Maha Sayang, dan hanya untuk Yang
Paling Penyayang.
Selasa, 08 Mei 2012
Kuda
Seekor
anjing tampak menatapi tingkah seekor kuda yang berlari-lari tak jauh dari
hadapannya. Sang kuda begitu ceria. Sesekali, kuda menggoyangkan kepalanya
seperti sedang berdendang riang. Anjing pun mengubah wajah cemberutnya dengan
bersuara ke arah kuda.
“Kamu
begitu bahagia, kuda?” tanya sang anjing menampakkan wajah penasaran. Padahal,
di masa kering seperti ini, sebagian besar penghuni padang rumput terjebak
kehidupan yang begitu sulit.
“Ya,
aku bahagia!” ucap kuda sambil terus berlari kecil seraya tetap mengungkapkan
keceriaannya.
“Kamu
tidak merasa susah di masa kering seperti ini?” tanya anjing dengan wajah masih
muram.
“Tidak!”
jawab kuda singkat. Gerakan larinya makin melambat. Dan, sang kuda pun
menghentikan langkahnya di depan sang anjing.
“Apa
kamu sudah kaya, temanku?” tanya si anjing serius. Yang ditanya tidak
memberikan reaksi istimewa. Kuda cuma menjawab pelan, “Tidak!”
“Mungkin
kamu sudah punya rumah baru seperti kura-kura, keong, atau yang lainnya?” tanya
anjing tetap menunjukkan rasa penasaran. Kuda hanya menggeleng.
“Mungkin
kamu sudah bisa menghasilkan mutiara seperti para kerang di laut?” tanya sang
anjing lagi. Lagi-lagi, kuda menggeleng. “Lalu? Kenapa kamu begitu bahagia?”
sergah anjing lebih serius.
“Entahlah,”
jawab kuda sambil tetap menunjukkan wajah cerianya. “Aku bahagia bukan karena
punya apa-apa. Aku bahagia karena bisa memberi apa yang kupunya: tenaga,
kecerdasan, bahkan keceriaan,” jelas kuda begitu panjang.
“Itukah
yang membuatmu bahagia dibanding aku?” tanya anjing mulai menemukan jawaban
menarik.
“Aku
merasa bahagia dan kaya karena selalu berpikir apa yang bisa kuberikan. Dan
bukan, apa yang bisa kudapatkan,” tambah si kuda yang mulai beranjak untuk
kembali berlari. **
Manis
pahit kehidupan kadang bergantung pada bagaimana kita memandang. Dari situlah
sikap diri akan menemukan cermin. Kalau hidup dipandang dengan wajah muram,
maka cermin akan memantulkan sikap susah, suram, dan tidak mengenakkan.
Cobalah
letakkan mata hati kita di tempat yang nyaman untuk memandang hidup ini secara
positif. Maka, kita akan menemukan energi baru tentang bagaimana mengarungi
hidup.
Dari
situlah, sikap yang muncul persis seperti diungkapkan sang kuda, “Aku merasa
bahagia karena selalu berpikir apa yang bisa kuberikan. Bukan, apa yang bisa
kudapatkan.” Kesenjangan
Seekor
anak elang begitu serius menatapi suasana kehidupan dari atas bukit.
Pandangannya yang tajam terus mengikuti hampir setiap gerakan yang muncul. Ular
yang merayap dari bebatuan satu ke bebatuan lain. Kelinci yang melompat dari
rerumputan satu ke rerumputan lain. Ikan-ikan yang melenggak-lenggok mengusik
kejernihan bayangan permukaan air. Dan lain-lain.
Satu
hal yang membingungkan si anak elang: semua gerakan itu tampak begitu lamban.
Bagaikan kombinasi beberapa titik yang bergerak lambat. “Kenapa mereka begitu
lambat?” ujarnya dalam seribu satu keingintahuan.
Ia
pun mengangguk-angguk ketika beberapa elang dewasa memangsa hewan-hewan di
bawah bukit itu dengan mudah. “Tentu saja kena. Mereka begitu lamban!”
gerutunya penuh yakin.
“Kamu
tidak turun memangsa, Nak?” teriak salah satu elang dewasa di dekatnya. “Aku
belum mahir terbang!” jawab si anak elang seperti tak peduli. Ia masih
disibukkan dengan berbagai keheranan: kenapa hewan-hewan di bawah sana begitu
lambat?
Di
suatu hari yang cerah, si anak elang akhirnya memaksakan diri belajar terbang.
Ia mulai melenturkan kedua sayapnya yang belum terpakai kecuali hanya untuk
berlari di sekitar sarang. “Ah, aku yakin bisa!” ucapnya sambil menatap ke
bawah. Bongkahan batu-batu besar, menjulangnya pohon-pohon pinus menambah
tantangan tersendiri buat si anak elang. Dan, ia pun mulai terbang.
Di
luar dugaan, tiupan angin besar tiba-tiba bertiup dari arah belakang. Karena
belum pengalaman, si anak elang pun terpelanting. Ia menabrak salah satu dahan
pinus. Tubuh elang muda itu pun terperosok di salah satu semak belukar. Salah
satu sayapnya terluka.
Baru
kali itu si anak elang menginjakkan kakinya di dataran rendah. Dan, baru kali
itu pula ia menyaksikan sendiri seperti apa gerakan hewan-hewan ‘bawah’ dari
arah dekat. “Ah, selama ini aku salah. Ternyata, hewan-hewan itu bergerak
begitu cepat. Cepat sekali!” ucapnya penuh kekaguman. **
Ada
kesenjangan lain dalam dunia kehidupan. Antara, dunia atas dengan dunia bawah.
Antara mereka yang terbiasa menatap gerak kehidupan dari tempat tinggi, dengan
yang melakoni gerak kehidupan dari dunia bawah. Dua-duanya punya kesimpulan
sama: gerakan mereka begitu lamban!
Persoalannya
mungkin sederhana. Keasyikan berada di tempat-tempat tertentu, atas atau bawah,
menjadikan pandangan begitu terbatas. Jarak jika terus dalam jauh, dan
keasyikan jika terus dalam dunianya sendiri; akan menyuburkan kesenjangan ini.
Semoga
kita tidak seperti yang dialami anak elang, yang baru memahami kesenjangan
ketika keadaan memaksanya turun dari tempat atas.
Senin, 07 Mei 2012
Polos
Lembaran
kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa
bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun
kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.
“Kok
aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah
salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan
garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang
tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos
bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang
hinggap!” tambah si buku polos menggugat.
“Jadi,
kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak
adil!” sergah si buku polos begitu spontan.
Semua
terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka
khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan.
Hingga...
Seorang
anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak
bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang
dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia
sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru,
kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.
Ketika
buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua
terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk
lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.
Saat
itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis
bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi,
karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk
karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya. **
Hidup
ini penuh warna. Hampir tak ada yang sama pada ciptaan Allah. Walaupun, masih
sama-sama manusia. Ada yang kaya, cukup, dan kurang. Ada yang cantik, tampan;
ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang
merasa gagal.
Tidak
jarang, seorang anak manusia mengambil pandangan dari sudut yang sempit. Bahwa,
kegagalan adalah sebuah ketidakberdayaan. Bahwa, belum tampaknya
peluang-peluang berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para
lajang merupakan sebuah hukuman.
Cermati
dan pelajari. Karena boleh jadi, di balik kegagalan ada rahasia kesuksesan. Di
balik sempitnya peluang, ada ujian kemampuan. Di balik lajang yang
berkepanjangan, ada pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada
peluang warna-warni keindahan goresan kehidupan.
Langganan:
Postingan (Atom)